Monday, June 7, 2010

Terbengkalai (Catatan Spontanitas 10 & 11)

TERBENGKALAI 10
Kauman, Solo
16 Mei 2010

10. Reot Bukan Berarti Runtuh
 
Meski terlihat rapuh. Didampingi cat putih lusuh. Pula genting yang terlampaui ditumbuhi lumut. Gapuro kecil itu masih saja nampak tegak. Memenuhi tugasnya sebagai gerbang awal memasuki pemukiman kecil yang riel. Tak terlihat pernah direnovasi. Atau bahkan, terlintas dibenahi-pun tidak. Namun disitulah letak estetika-nya. Tampak klasik dan orisinil. Seolah belum bersentuhan dengan modernitas. Seperti perawan yang baru saja meretas melihat dunia disekitarnya, yang tak seperti ketika menggenangi pemikiran saja.


 TERBENGKALAI 11
Kauman, Solo
16 Mei 2010

11. Riang itu Mahal Harganya
 
Dari sebuah senyum, terlihat jelas di sela-sela gang kecil. Gambaran masa muda yang indah. Kelak, tak terlupakan mungkin. Juga bisa jadi awal dari ikatan kekal persahabatan. Atau mungkin malah sebaliknya? Namanya juga hidup. Siapa yang tahu, apa yang bakal terjadi keesokan harinya. 
 
Yang pasti, kegembiraan, terkadang berlebihan. Akan tetapi juga amat menenangkan bila muncul disaat - saat yang memang dibutuhkan. Tentunya, juga susah kalau harus ditemukan di pasar tradisional ataupun swalayan terdekat.

No comments: